Gawat! Duit PKK FEB UNJA Sarat Akan Kejanggalan, Pihak Fakultas Malah Respon Begini

DJAMBI.ID – Institusi pendidikan seperti kampus idealnya merupakan wadah yang selalu mendukung tumbuh kembang nalar kritis para mahasiswanya. Serta suatu tempat dimana asas keterbukaan atau transparansi dijunjung tinggi oleh para insan di dalamnya.

Bukan hanya mahasiswa, namun Dosen, Dekan, maupun pimpinan tertinggi Universitas atau Rektor harusnya mengamalkan hal tersebut dalam keseharian.

Namun belakangan ini terkuak suatu peristiwa lama, dimana oknum pihak kampus diduga bermain-main dengan mahasiswanya dalam suatu ajang yakni, Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) Fakultas.

Adalah Adji Permana yang menyuarakan kegelisahannya imbas tidak adanya transparansi anggaran dari pihak Fakultas dalam pelaksanaan PKK Fakultas tersebut.

Namun disaat Adji tergerak untuk menanyakan soal kejanggalan duit PKK yang dikelola panitia yang ia komandoi pada 2021 lalu, yang Adji dapatkan hanya pengekangan berbau ancaman dari pihak Fakultas.

Adji pun memberanikan diri mengungkap semuanya ke hadapan publik, dengan harapan agar peristiwa serupa tak terulang kembali. Adji pun mengungkap semuanya. Kepada media ini dia menceritakan begini.

“Kami minta transparansi, minta tengok SPJ PKK. Cuman dak dikasih dengan alasan mahasiswa dak boleh tau. Dak bokeh ngotak-atik anggaran negara ni. Padahal aku ni Ketua Panitia,” kata ketua Panitia PKK FEB UNJA 2021, Aji Permana belum lama ini.

Adji yang merasa janggal pun tidak terima saja alasan ibu Wadek, dia terus meminta agar SPJ PKK 2021 dibuka dengan jelas. Namun ia malah dapat pengekangan berbau ancaman.

“Hati-hati kagek kamu dapat sanksi, Jangan sampe kau nanti jadi pahlawan kesiangan jii.. hati-hati status kamu ni mahasiswa. Ingat, dosen-dosen disekitar kau tu nyatat be tu kayak mano perilaku kamu” ujar sang Dosen mengintimidasi.

Setelah upaya meminta keterbukaan atas angaran atau dana PKK FEB Unja 2021 dengan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Sophia menemui jalan buntu. Adji meneruskan ke Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Jambi. Hasilnya sama, namun fakta baru soal duit PKK FEB UNJA 2021 terkuak.

“Pas jumpa Dekan, awalnya dia (WD 3) bilang sama kami uang cair cuman 9 juta. Pas ketemu Dekan baru dikeluarin kwitansi tu, ruponyo 23 juta anggarannya. Itulah yang kami kesalnyo, yang awalnya dibilang 9 juta ruponyo 23 juta ditambah sertifikat PKK Mahasiswa masih banyak kurang, perlengkapan kawan-kawan panitia semua terbatas,” ujar Adji Kesal.

“Itupun ado sisianya pula 6 juta nah kemano duit sisa tu? SPJ dak boleh ado sisa masa di laporan ado sisa 6 juta.” katanya lagi.

Namun hingga saat ini, Adji Permana tampak belum Terima. Ia pun menegaskan bahwa persoalan ini akan terus ia kawal sampai tuntas dan meminta keterbukaan atas semua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh ormawa dilingkungan feb unja.

Komentar