DJAMBI.ID – Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Jambi Jody Setiawan mengecam tindakan anarkis para demonstran supir Batubara pada hari Senin (22/01/2024) yang lalu. Aksi anarkis ini menyebabkan kerusakan Kantor Gubernur Jambi, dimana Pemerintah Provinsi Jambi memgalami kerugian mencapai 500 Juta Rupiah.
Dalam kesempatan ini, Jody Setiawan mengatakan bahwa dirinya mendukung kebijakan Gubernur Jambi yang melarang operasional angkutan batubara melintasi jalan nasional.
“Kami dari mahasiswa sangat mendukung kebijakan yang diambil oleh bapak gubernur Jambi, untuk melarang operasional angkutan batubara melintasi sepanjang jalan Nasional terkhususnya mendalo karena banyak sudah mahasiswa maupun masyarakat yang mengalami kecelakaan, dalam hal ini kami berharap bahwa kita semua harus bisa mengerti apa maksud dan tujuan dari kebijakan yang diambil oleh Gubernur Jambi, serta juga mempertimbangkan manfaat dan keselamatan bagi masyarakat banyak,” ujar Jody Setiawan.
“Kami dari mahasiswa sangat menyayangkan aksi anarkis beberapa waktu lalu yang menyebabkan pengrusakan Kantor Gubernur Jambi. Kami mempertanyakan kinerja pihak kepolisian karena sampai saat ini masih lambat karena belum ada satupun dari pendemo yang dipanggil dan ditindak,” lanjut Jody Setiawan.
Selain itu, Jody Setiawan mengharapkan kepada perusahaan untuk mempercepat proses pembangunan jalan khusus angkutan batubara sehingga tidak terjadi lagi konflik antara masyarakat dengan supir batubara.
“Kami juga mengingatkan pihak perusahaan juga seharusnya jangan diam dan duduk tenang saja melihat kekacauan ini seharusnya mereka juga mempercepat pembangunan jalan khusus angkutan batubara dan jangan sampai lagi terjadi konflik horizontal antara masyarakat dengan supir angkutan batubara bahkan terjadi konflik horizontal vertikal. Dalam kejadian seperti ini seyogyanya pihak kepolisian harus lebih tegas dan cepat melakukan tindakan kepada pendemo yang melakukan pengrusakan secara anarkis tersebut,” pungkas Jody Setiawan.
Komentar